Salah seorang pengasuh Ponpes Sunan Drajat, Gus Syahrul Munir kepada wartawan menceritakan, keberadaa pesawat Boeing di ponpesnya ini adalah pemberian dari seorang pengusaha di Pasuruan yang kebetulan juga masih saudara dengan pengasuh ponpes, KH Abdul Ghofur.
Pesawat ini, kata Gus Munir, sebenarnya adalah bekas maskapai penerbangan swasta Indonesia yang dulunya pernah beroperasi dan dikenal dengan Bouraq Indonesia Airlines yang kini telah berhenti beroperasi.
"Ceritanya ada pengusaha yang bergerak di bidang wisata pesawat di Pasuruan, kemudian menawarkan ke Mbah kyai (KH Abdul Ghofur, red), ya masih saudara juga," ungkapnya, Rabu (17/2/2016).
Pesawat ini, terang Gus Munir, sebenarnya masih punya nilai dan masih bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh pondok sebagai sarana belajar mengajar dan juga sebagai sarana rekreasi bagi para santri dan juga warga sekitar pondok. ceritaseru.blogspotcom
Gus Munir yang masih adik dari KH Abdul Ghofur ini mengatakan, untuk landasan pesawat pihaknya telah menyiapkan lahan di depan Masjid Agung Sunan Drajat yang berada di dalam areal pondok pesantren. Saat ini, pembangunan landasan pesawat sudah hampir selesai dan badan pesawat juga sudah hampir semuanya sudah terpasang.
"Badan pesawat ini kami datangkan dengan truk dan untuk pemasangannya juga menggunakan alat berat," katanya.
"Pesawat bekas masih punya nilai. Pesawatnya ada di dalam pondok. Kita siapkan landasannya kita tempatkan di depan Masjid Agung Sunan Drajat," sambung dia.
Dengan adanya badan pesawat di dalam lokasi pondok, lanjut Gus Munir, pengurus Ponpes Sunan Drajat berharap agar pesawat Bouraq ini bisa menjadi sarana hiburan bagi para santri. Selain itu, adanya pesawat ini bisa sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan Ponpes Sunan Drajat.
"Akan bisa menjadi salah satu dari beragamnya fasilitas yang akan dimiliki oleh pondok," akunya. lensatberita99.blogsport.com
Nantinya, setelah landasan dan badan pesawat Bouraq sudah terpasang semua, pengurus pondok akan berusaha melengkapi isi pesawat, diantaranya adalah dengan memasang proyektor dan memberi fasilitas 3D di dalam pesawat sehingga ketika berada di dalam akan merasakan sensasi seolah-olah naik pesawat terbang sesungguhnya.
"Kalau yang sudah-sudah di dalamnya kita kasih proyektor seperti kapal sehingga nanti kalau orang masuk ke pesawat seolah-seolah terbang," paparnya.
Semakin beragamnya fasilitas yang tersedia di lokasi pondok pesantren ini, menurut Gus Munir, akan semakin membuat para santri betah dan kerasan untuk belajar di pondok. Apalagi godaan santri dari tahun ke tahun, aku Gus Munir, semakin luar biasa, seperti keinginan untuk pulang dan lainnya.
"Kalau semakin banyak yang bisa dinikmati kan bisa betah dan bisa melepas kejenuhan para santri," jelasnya.
Pesawat terbang jenis Boeing yang pernah dimiliki oleh Bouraq Airlines ini dalam sejarahmya pernah menjadi salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Nama Bouraq sendiri diambil dari nama kendaraan Nabi Muhammad sewaktu peristiwa Isra Mi'raj.
(dra/dra)
Gus Munir yang masih adik dari KH Abdul Ghofur ini mengatakan, untuk landasan pesawat pihaknya telah menyiapkan lahan di depan Masjid Agung Sunan Drajat yang berada di dalam areal pondok pesantren. Saat ini, pembangunan landasan pesawat sudah hampir selesai dan badan pesawat juga sudah hampir semuanya sudah terpasang.
"Badan pesawat ini kami datangkan dengan truk dan untuk pemasangannya juga menggunakan alat berat," katanya.
"Pesawat bekas masih punya nilai. Pesawatnya ada di dalam pondok. Kita siapkan landasannya kita tempatkan di depan Masjid Agung Sunan Drajat," sambung dia.
Dengan adanya badan pesawat di dalam lokasi pondok, lanjut Gus Munir, pengurus Ponpes Sunan Drajat berharap agar pesawat Bouraq ini bisa menjadi sarana hiburan bagi para santri. Selain itu, adanya pesawat ini bisa sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar di lingkungan Ponpes Sunan Drajat.
"Akan bisa menjadi salah satu dari beragamnya fasilitas yang akan dimiliki oleh pondok," akunya. lensatberita99.blogsport.com
Nantinya, setelah landasan dan badan pesawat Bouraq sudah terpasang semua, pengurus pondok akan berusaha melengkapi isi pesawat, diantaranya adalah dengan memasang proyektor dan memberi fasilitas 3D di dalam pesawat sehingga ketika berada di dalam akan merasakan sensasi seolah-olah naik pesawat terbang sesungguhnya.
"Kalau yang sudah-sudah di dalamnya kita kasih proyektor seperti kapal sehingga nanti kalau orang masuk ke pesawat seolah-seolah terbang," paparnya.
Semakin beragamnya fasilitas yang tersedia di lokasi pondok pesantren ini, menurut Gus Munir, akan semakin membuat para santri betah dan kerasan untuk belajar di pondok. Apalagi godaan santri dari tahun ke tahun, aku Gus Munir, semakin luar biasa, seperti keinginan untuk pulang dan lainnya.
"Kalau semakin banyak yang bisa dinikmati kan bisa betah dan bisa melepas kejenuhan para santri," jelasnya.
Pesawat terbang jenis Boeing yang pernah dimiliki oleh Bouraq Airlines ini dalam sejarahmya pernah menjadi salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Nama Bouraq sendiri diambil dari nama kendaraan Nabi Muhammad sewaktu peristiwa Isra Mi'raj.
(dra/dra)
0 comments:
Post a Comment