Sunday, February 14, 2016



Setelah berbicara cukup lama , Rony menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil .
Suzuki Carry itu tepat berhenti di samping Rony . Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya , perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut , membuat birahi Rony jadi bangkit .
Rony menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .
“ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata ronny membohonginya .
“ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Rony lagi .
Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar , saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Rony .
Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..” .
Rony tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya . Rony tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq , tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar..” .
Rony berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu .
Tapi di luar dugaan Rony , gadis itu malah turun dari mobil suzuki carry itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya .
Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana
Rony tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat .
Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.
Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.
Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.
Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Rony yang asik melahap mie instan rebus , lalu memutuskan untuk memesan teh botol dan sambil berdiri menunggu sebentar.
Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Selly beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .
“ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Rony . Rony tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab . Tapi Rony bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Winda “ jawabnya singkat.
“ Oh nama loe bagus juga , “ kata Rony . Winda berkata lagi “ ayo pak , nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .
Rony tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Winda dan merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Rony tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja leo udah marah , gimana kalo gua entot loe..” .
Nada bicara Rony berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Winda menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka .
“Hei Non, gimana kalo loe buka baju leo , jadi kita bisa senang senang!” seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil telanjang Non?” yang lain menimpali.
Winda mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .
Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Winda. “ Hei , apa apaan nih..” kata Winda
Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Winda .Winda berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Winda reflek menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .
Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Winda , tepat di antar kedua paha Winda . Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya .
Winda hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .
Ketika Winda tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Winda, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Winda. “ Hei , apa apa nih tolong , jangan “ . Winda meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.
“ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Rony . Dan preman itu melepaskan tangannya .
Rony segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Winda yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan leo…”
Wajah Winda memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.
Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja kayu , yang biasa dipakai buat makan . Winda terus meronta . Tangan preman itu menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Winda di meja kayu itu .
Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan Winda , terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Winda terbaring tak berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .
“ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Rony tertawa . Winda terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Rony hanya tertawa . “ eh , loe orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya gua..” kata Rony pada teman temannya.
Teman temannya hanya tertawa tawa .
Lalu Rony segera merobek gaun Winda , dengan bantuan belatinya . Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Winda .
Semua mata langsung tertuju pada tubuh Winda yang hanya memakai celana dalam hitam , dan juga bra yang hitam .
Rony merangkak naik keatas meja . Tapi Winda segera menedangnya . Rony cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Winda menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .
Rony pun turun lagi , dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini Winda benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Rony.
Winda hanya bisa menitikan air mata . Dan Rony pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Winda , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Winda mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan ini…” . Tapi itu sia sia saja .
Rony terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Winda . Kini tubuh Winda terbuka , tanpa sehelai benang pun . Rony menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga preman preman bejat lainnya.
Buah dada Winda yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Rony segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Winda .” wah , memek loe masih bagus yah , apa loe masih perawan..” kata Rony.
Winda tak menjawab , hanya terisak tangis . Rony pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya . Winda mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ” . Rony terus saja bernafsu melumat vagina Winda . Membuat Winda terus mengelijing .
“ aghhh “ jerit Winda , ketika Rony memasukan dua jarinya ke liang wanita Winda . Jari Rony menyolok nyolok vagina Winda dengan cepat . Jerit kesakita Winda , malah semakin membuat gerakkan jari Rony Liar . Rony mengorek ngorek liang vagina Winda . Lalu menarik jarinya keluar.
Rony mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , loe udah gak perawan yah.. dasar perek ” ejek Rony .
Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Winda , membuat Winda mengeram pedih.
Setelah Rony puas memainkan vaginanya , Rony melepaskan ikatan Winda dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Winda tersungkur di lantai , dan Rony membuka celananya . Penis ngacung keras.
Tiba-tiba, Rony menjambak rambut Winda dan menariknya , Winda menjerit kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .
Rony memerintahkan Winda untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Winda .
Rony memajukan penisnya mendekati muka Winda , penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Winda untuk membuat Winda membuka mulutnya. Winda meronta , tapi Kembali Winda menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pukulan tepat di mukanya
Ketika Winda kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Rony segera mendorong penisnya ke dalam mulut Winda. dan mulai mendorong dan menarik kepala Winda.
Kepala Winda bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Winda yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Winda tersedak, tapi Rony tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Winda.
Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Winda dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Rony kemudian menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.
Setelah kira kira 10 menit , Rony menekan masuk penisnya . Winda tersedak , dan terasa sperma Rony muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya , Winda segerah memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.
Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Winda.Membuka resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Winda dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Winda mengantikan Rony
Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Winda. Semua orang dapat mendengar suara dahi Winda yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Winda yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.
Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Winda hingga hidung Winda terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Winda.
Dan dari sudut mulut Winda sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Winda. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Winda .Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Winda, Winda mengap-mengapan menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.
Dua orang kemudian memegangi Winda sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Winda sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.
Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Winda diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Winda terbuka lebar dan tubuhnya telentang.
Rony kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Winda. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Rony yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Rony memerintahkan orang di dekat kepala Winda untuk mengangkat kepala Winda hingga Winda bisa melihat ketika penis Rony mulai masuk ke vagina Winda.
Orang yang memegangi kaki Winda berusaha membuka kaki Winda lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Rony dengan keras memasuki vagina Winda. Winda menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Rony memperkosa dirinya.
Rony sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Winda. Ia menyeringai setiap kali Winda menjerit kesakitan.
Ketika Rony sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Winda dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Winda.
Mereka mulai dengan memainkan buah dada Winda dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Winda terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .
Kaki Winda diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Winda.
Cerita Panas – Beberapa menit kemudian jeritan Winda hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Rony tetap memperkosa Winda tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Rony menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Winda, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.
Kepala Winda terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Winda “ AGHHHH………”. Rony mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Winda. Setelah Rony mencabut penis , spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Winda yang membengkak dan memar.
Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Winda dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.
Winda hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa , dilecehkan, harga dirinya di injak injak .
“Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri , semua mau cobain memek loe kita baru aja mulai!” katanya pada Winda.
Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Rony turun. Sekarang, Winda dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Winda, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk.Winda mengerang lagi “ aghhh sakit…”
“Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!” bentak orang itu.
Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Winda akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Winda hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.
Sekarang Winda hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah ia alami.
Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Winda yang sudah terisi oleh sperma Rony. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Winda.
Winda tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Winda lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…” .
Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Winda keras-keras hingga Winda menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”
“Jangan berisik! Lo belon ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Winda.
Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Winda. Winda sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.
Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Winda. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Winda membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Winda. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.
Ketika orang itu puas ia menarik rambut Winda dan menamparkan penisnya ke wajah Winda. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Winda.
Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Winda sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Winda, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Winda kemudian menarik rambut Winda untuk membersihkan penis mereka.
Dan ketika orang yang terakhir selesai Winda berbaring hampir tak sadarkan diri.
Wajah, buah dada, dan puting susu Winda seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Winda. Winda tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Winda harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.
Rambut Winda yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Winda hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.
Vagina Winda tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.
Dua orang menarik tubuh Winda turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Winda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Winda melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.
Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Winda didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.
Winda merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Winda membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.
Orang itu adalah si Rony, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Winda kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Winda diturunkan mengarah ke penis Rony. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Winda.
Dan Winda sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”
Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Winda dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Winda dan berhenti tak bergerak.
Selanjutnya Winda merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Winda panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Winda membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.
“Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Winda sambil tersenyum.
Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Winda yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Winda, kembali menyengat seluruh tubuhnya.
Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Winda sebelumnya. Pikiran Winda menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.
Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Winda seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.
Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Winda hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Winda, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.
Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Winda, melingkarkan jari-jari Winda di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Winda, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.
Sekarang Winda sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Winda untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Winda sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Winda.
Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Winda. Winda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Orang di anus Winda lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Winda. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Winda tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.
Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Winda berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.
Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Winda. Winda kemudian merasakan getaran dari tubuh Rony di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Rony tadi.
Orang-orang tadi bergantian memperkosa Winda di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Winda.
Ketika Winda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Winda, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.
Penis lain kembali masuk ke vagina Winda. Winda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Winda melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.
Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.
Sepanjang malam Winda terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali.
Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Winda, tubuh Winda tersungkur , terkapar tak berdaya .Winda lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Winda tak sadarkan diri.








0 comments:

Post a Comment


Image and video hosting by TinyPic

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Search (Don't Edit)

Games BandarQ

Image and video hosting by TinyPic

POKER-BANDARQ-DOMINO-ADUQ-CAPSA

Image and video hosting by TinyPic

Popular Posts

Blog Archive